“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha
pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Ayat
di atas merupakan ayat yang pertama kali turun dan menunjukkan betapa Islam sangat menganjurkan
umatnya untuk membaca. Kata Iqra’ (membaca) merupakan kalam ilahi
pertama yang turun telah mengisyaratkan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi
ilmu pengetahuan, yang dapat diperoleh salah satunya melalui membaca.
Sebagai
seorang muslim, sebagai seorang santri, maka menuntut ilmu adalah suatu
kewajiban. Salah satu jalan untuk menuntut ilmu tersebut adalah melalui buku.
Buku bacaan yang baik dan berbobot bisa menjadi sumber ilmu bagi yang
membutuhkannya.
Begitu
agungnya ilmu pengetahuan hingga ia terulang penekanannya beberapa kali dalam
al-Qur’an, hadis Nabi saw maupun anjuran ulama’. Hal itu menjadi salah satu
bukti bahwa Islam sangat menempatkan ilmu pengetahuan pada tempat yang sangat
tinggi. Seperti dalam Qs. Al mujaadilah: 11 yang berbunyi
يَرْفَعِ الله الدينَ امَنُوا مِنْكُمْ وَالديْنَ اوتُواالعِلْمَ
دَرَجَات
Artinya : “Allah
akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat”
Dalam
hadis Nabi saw disebutkan
مَنْ أراد
الدنْيَا فَعَلَيْهِ بِاالعِلمِ وَمَنْ أَرَادَ الأخِرَاةَ فَعَلَيْهِ بِاالعِلْمِ
وَمَنْ أَراد هُماَ فَعَلَيْه بِاالْعِلمِ
Artinya : “Barang siapa yang menginginkan
dunia, maka gapailah dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akhirat
maka gapailah dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan keduanya maka gapailah
dengan ilmu”
Dengan
ilmu, Allah menampakkan ketinggian derajat Nabi Adam as melebihi derajat para
malaikat, sehingga para malaikat diperintahkan bersujud menghormati Adam.
Dengan kemuliaan ilmu dapat menjadi perantara bagi seseorang untuk bertaqwa,
yang menurut urf syara’ adalah sempurnanya memelihara diri dari sesuatu
yang membahayakan baik di dunia maupun di akhirat. Dengan ilmu seseorang dapat
terinspirasi dan menatap masa depan dengan lebih baik.
Untuk itu pula-lah, salah satu hal yang ditekankan dalam pondok pesantren adalah dalam
menghargai buku dan ilmu. Sebagaimana diutarakan oleh syeh Muhammad bin
al-Hasan bin Abdullah bin Thawus bin Harmuz bin Syarwan dalam kaidah Ta’lim
muta’alim berikut
تَعَلمْ فَاِن
العِلمَ زَيْنٌ لأِهِلِه # وَفَضْلٌ وَعُنْوَانٌ لِكُل المَحَامِدِ
Artinya :
“Belajarlah, karena ilmu itu sebagai hiasan bagi ahlinya. Merupakan kelebihan
dan tanda dari segala perbuatan keji.”
Kata “Belajarlah” maksudnya perintah untuk belajar. Sedangkan kata
“Hiasan bagi ahlinya” maksudnya merupakan hiasan bagi yang berilmu. Dalam
interprestasi-nya, bahwa ilmu adalah salah satu perkara yang utama. Maka
mencari ilmu menjadi hal yang dianjurkan.
Salah satu bentuk dari mencari ilmu adalah dengan buku. Karena buku
merupakan jendela dunia. Kerena melalui membaca kita dapat memiliki inner
beauty, melalui membaca kita dapat bersikap tidak jumud dalam berfikir dan
bersikap, melalui membaca kita memiliki jiwa entrepreneur dalam menggapai masa
depan, melalui membaca kita dapat mengakses informasi dalam meningkatkan
pengetahuann kita, melalui membaca kita dapat melihat dunia yang penuh warna
dalam kaca mata kekinian.
Selain itu, membaca akan
melatih otak kita untuk memusatkan pikiran. Otak kita diajak untuk
memperhatikan kata demi kata yang ada pada teks tersebut. Karena kalau kita
kehilangan bebeapa kata saja, bisa jadi kita tidak akan bisa menangkap
keseluruhan maksud dari kalimat yang ada. Ada penelitian yang membuktikan bahwa
membaca buku bisa mencegah kita dari penyakit pikun. Mungkin karena kita selalu
diajak berpikir ketika kita membaca, sehingga otak kita bisa tetap aktif.
Dr.
Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan tentang
banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut :
a. Membaca
menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
b. Ketika sibuk
membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
c.
Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk
untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
d. Dengan sering
membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
e.
Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan
menjernihkan cara berpikir.
f.
Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan
meningkatkan memori dan pemahaman.
g.
Dengan membaca, orang mengambil manfaat
dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para
sarjana.
h. Dengan sering membaca,
orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu
pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya
dalam hidup.
i.
Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan
pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
j.
Dengan sering membaca, orang bisa menguasai
banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi
ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa
yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
Terlebih, manfaat membaca bukan hanya untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan saja, namun ternyata membaca buku juga bermanfaat untuk
kesehatan. Setidaknya ada 5 (lima) manfaat membaca dari segi kesehatan. Yaitu:
1. Melatih Otak
2. Meringankan stres
3. Menjauhkan Resiko Penyakit Alzhemer
4. Mengembangkan Pola Tidur yang Sehat
5. Meningkatkan Konsentrasi.
dari uraian di atas, terbukti bahwa manfaat membaca ternyata sangat
dahsyat dan luar biasa. Untuk itu, Membaca yuk..
MEMORY OF 23 APRIL 2012
SELAMAT HARI BUKU SEDUNIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar