Senin, 23 April 2012

Membaca Yuk..


“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat di atas merupakan ayat yang pertama kali turun dan  menunjukkan betapa Islam sangat menganjurkan umatnya untuk membaca. Kata Iqra’ (membaca) merupakan kalam ilahi pertama yang turun telah mengisyaratkan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, yang dapat diperoleh salah satunya melalui membaca.
Sebagai seorang muslim, sebagai seorang santri, maka menuntut ilmu adalah suatu kewajiban. Salah satu jalan untuk menuntut ilmu tersebut adalah melalui buku. Buku bacaan yang baik dan berbobot bisa menjadi sumber ilmu bagi yang membutuhkannya.
Begitu agungnya ilmu pengetahuan hingga ia terulang penekanannya beberapa kali dalam al-Qur’an, hadis Nabi saw maupun anjuran ulama’. Hal itu menjadi salah satu bukti bahwa Islam sangat menempatkan ilmu pengetahuan pada tempat yang sangat tinggi. Seperti dalam Qs. Al mujaadilah: 11 yang berbunyi
يَرْفَعِ الله الدينَ امَنُوا مِنْكُمْ وَالديْنَ اوتُواالعِلْمَ دَرَجَات
Artinya               : “Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat”
Dalam hadis Nabi saw disebutkan
مَنْ أراد الدنْيَا فَعَلَيْهِ بِاالعِلمِ وَمَنْ أَرَادَ الأخِرَاةَ فَعَلَيْهِ بِاالعِلْمِ وَمَنْ أَراد هُماَ فَعَلَيْه بِاالْعِلمِ
 Artinya              : “Barang siapa yang menginginkan dunia, maka gapailah dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akhirat maka gapailah dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan keduanya maka gapailah dengan ilmu”


Dengan ilmu, Allah menampakkan ketinggian derajat Nabi Adam as melebihi derajat para malaikat, sehingga para malaikat diperintahkan bersujud menghormati Adam. Dengan kemuliaan ilmu dapat menjadi perantara bagi seseorang untuk bertaqwa, yang menurut urf syara’ adalah sempurnanya memelihara diri dari sesuatu yang membahayakan baik di dunia maupun di akhirat. Dengan ilmu seseorang dapat terinspirasi dan menatap masa depan dengan lebih baik.
Untuk itu pula-lah, salah satu hal yang ditekankan dalam pondok pesantren adalah dalam menghargai buku dan ilmu. Sebagaimana diutarakan oleh syeh Muhammad bin al-Hasan bin Abdullah bin Thawus bin Harmuz bin Syarwan dalam kaidah Ta’lim muta’alim berikut
تَعَلمْ فَاِن العِلمَ زَيْنٌ لأِهِلِه # وَفَضْلٌ وَعُنْوَانٌ لِكُل المَحَامِدِ
Artinya            : “Belajarlah, karena ilmu itu sebagai hiasan bagi ahlinya. Merupakan kelebihan dan tanda dari segala perbuatan keji.”

Kata “Belajarlah” maksudnya perintah untuk belajar. Sedangkan kata “Hiasan bagi ahlinya” maksudnya merupakan hiasan bagi yang berilmu. Dalam interprestasi-nya, bahwa ilmu adalah salah satu perkara yang utama. Maka mencari ilmu menjadi hal yang dianjurkan.
Salah satu bentuk dari mencari ilmu adalah dengan buku. Karena buku merupakan jendela dunia. Kerena melalui membaca kita dapat memiliki inner beauty, melalui membaca kita dapat bersikap tidak jumud dalam berfikir dan bersikap, melalui membaca kita memiliki jiwa entrepreneur dalam menggapai masa depan, melalui membaca kita dapat mengakses informasi dalam meningkatkan pengetahuann kita, melalui membaca kita dapat melihat dunia yang penuh warna dalam kaca mata kekinian.
Selain itu, membaca akan melatih otak kita untuk memusatkan pikiran. Otak kita diajak untuk memperhatikan kata demi kata yang ada pada teks tersebut. Karena kalau kita kehilangan bebeapa kata saja, bisa jadi kita tidak akan bisa menangkap keseluruhan maksud dari kalimat yang ada. Ada penelitian yang membuktikan bahwa membaca buku bisa mencegah kita dari penyakit pikun. Mungkin karena kita selalu diajak berpikir ketika kita membaca, sehingga otak kita bisa tetap aktif.

Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan tentang banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut :
a.       Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
b.       Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
c.        Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
d.       Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
e.        Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
f.        Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
g.         Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
h.       Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
i.         Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
j.         Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
Terlebih, manfaat membaca bukan hanya untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan saja, namun ternyata membaca buku juga bermanfaat untuk kesehatan. Setidaknya ada 5 (lima) manfaat membaca dari segi kesehatan. Yaitu:
1. Melatih Otak
2. Meringankan stres
3. Menjauhkan Resiko Penyakit Alzhemer
4. Mengembangkan Pola Tidur yang Sehat
5. Meningkatkan Konsentrasi.
dari uraian di atas, terbukti bahwa manfaat membaca ternyata sangat dahsyat dan luar biasa. Untuk itu, Membaca yuk..
 MEMORY OF 23 APRIL 2012
 SELAMAT HARI BUKU SEDUNIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar